1.Nafsu Amarah,
“Sesungguhnya nafsu amarah itu senantiasa membawa
sesuatu yang buruk dan menggelincirkan.” Nafsu amarah cenderung
mendapatkan kesenangan jasmaniah, sekedar untuk memenuhi kebutuhan
jasmaniah. Sebagai contoh nafsu amarah adalah marah.
2.Nafsu Lawamah,
Dalam nafsu lawamah ini sudah timbul penyesalan,
walaupun penyesalan itu datangnya belakangan. Ketika mengerjakan sesuatu
yang dilarang oleh Allah SWT maka akan mulai timbul penyesalan atas
pelaksanaan tersebut. Pekerjaan yang dilarang masih sering dikerjakan
namun terkadang suatu ketika menyadari bahwa kegiatan itu dilarangNya.
3.Nafsu Mutmainah,
Nafsu ini merupakan nafsu yang kosong dari
sifat-sifat tercela. Sifat-sifat jelek sudah mulai dapat dihilangkan,
dan mulai mengerjakan solat sunah, berdzikir, wirid. Orang yang dikuasai
nafsu mutmainah sudah belajar untuk istiqomah dan beramal soleh dan
mulai meninggalkan hal-hal yang dilarang Allah.
4.Nafsu Mulhamah,
Orang-orang pada tingkatan nafsu ini jiwanya sudah
diilhami dari ilmu-ilmu yang langsung dari Allah. Sifat-sifatnya antara
lain kalaah, sarofah dan sifat sabar yang melebihi orang lain dan mudah
bersyukur. Sabar dan syukur merupakan hal yang sulit disatukan, karena
sabar biasanya bagi orang-orang yang sedang dilanda musibah. Jika dia
bias bersabar dan masih bias bersyukur maka itu merupakan hal yang
sangat luar biasa.
5.Nafsu Rodiah,
Merupakan nafsu dimana orang yang memilikinya selalu
ridho kepada Allah SWT. Segala sesuatu keputusan Allah baik hal yang
baik maupun yang buruk selalu diterima dengan ridho.
6.Nafsu Mardhiyah,
Merupakan nafsu yang diridhoi Allah ketika kita
kembali kepada Allah SWT. Dan nafsu inilah yang sangat diidamkan oleh
setiap muslim untuk dapat dikuasai ketika kembali kepada Allah.
7.Nafsu Kamilah,
Merupakan sifat kesempurnaan bagi manusia. Jiwa dengan
Allah sudah menyatu. Sebagai contoh adalah nafsu kamilah ini sudah
dikuasai oleh Ali bin Abi Thalib, ini terbukti ketika Ali sedang solat
dan terkena anak panah, Ali tetap khusu’ dalam solatnya walaupun
seseorang sudah mencabut anak panah tersebut. Komunikasi dengan Allah
yang begitu nikmat sehingga menyebabkan apapun yang terjadi tidak
dirasakan lagi. Dan nafsu ini hanya dikaruniakan Allah kepada umatnya
yang bertaqwa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar